Powered By Blogger

Senin, 13 Agustus 2012

Sarang Semut

Myrmecodia Pendans adalah nama latin untuk SARANG SEMUT. Spesies Myrmecodia ada 71 spesies namun yang
berkhasiat adalah jenis Myrmecodia Pendans dengan ukuran
rata-rata berdiameter 25 cm dan tinggi 45cm. Sarang semut
tumbuh pada pohon inang setinggi 8 meter berada 1100-2500
dari permukaan laut di pegunungan Jaya Wijaya, dan sudah
dikenal oleh masyarakat local Asia Tenggara. Semut yang
bersarang didalamnya pun bentuknya unik, berkepala merah
berbadan hitam. Karena keunikannya inilah yang  menarik
perhatian Bapak Hendro Saputro sehingga beliau memberinya
nama yang kemudian popular di Indonesia dengan sebutan
SARANG SEMUT.

Keunikan SARANG SEMUT (Myrmecodia Pendans) terletak
pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat
lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu didalamnya membuat
koloni semut betah berlama-lama bersarang didalam tanaman ini.
Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimia secara
alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang
terkandung didalam buah SARANG SEMUT, dimana akarnya
sendiri sama sekali tidah berfungsi sebagai penyerap unsur hara,
hanya sebagai pengikat terhadap pohon inangnya saja.

Benalu berbentuk bonggol inilah yang dimanfaatkan Bapak Hendro untuk diolah menjadi obat. Tidak ditemukan efek samping yang negatif dari SARANG SEMUT tetapi justru dapat memperbaiki metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah sehingga stamina meningkat. 




Menurut Hendro Saputro, pengusaha kopi di Papua yang juga memasarkan sarang semut papua , tanaman ini memiliki bentuk yang sangat khas. Pada saat muda, ujung batangnya menggelembung hingga bentuknya hampir membulat. Seiring pertumbuhannya, batang itu menjadi lonjong memendek atau memanjang. Karena bentuknya yang hampir menyerupai umbi, banyak yang menyangka batang yang menggelembung itu adalah umbi.Ahkam mengatakan tanaman ini disebut sarang semut papua karena selain batangnya yang jika dibelah akan menunjukkan rongga-rongga seperti sarang semut papua , juga karena rongga-rongga itu ditempati oleh sekawanan semut. "Jenis semut yang hidup bersimbiosis di tanaman sarang semut papua itu termasuk kelompok Ochetellus sp," tuturnya.


Para semut bercokol di situ karena tanaman ini sarat gula atau glukosida yang merupakan sumber makanan mereka. Sebagai balas jasa, semut-semut itu melindungi tanaman ini dari pemangsa herbivora. "Yang unik, jika satu jenis semut sudah masuk, maka jenis lainnya tidak akan mau ikutan," ujarnya. Selain menjaga Myrmecodia dari pemangsa, para semut tersebut juga memengaruhi komposisi senyawa yang dikandung tanaman ini. Oleh karenanya, jika Anda ingin menanam Myrmecodia dengan khasiat sesuai dengan penelitian Ahkam, sepertinya Anda perlu menyertakan semutnya dari Wamena.

Sarang semut papua diduga berkhasiat untuk menuntaskan berbagai gangguan kesehatan, termasuk kanker. Saat ini hal itu masih dalam penelitian Ahkam dan Hendro. Akan tetapi, dari penelitian sementara ditemukan adanya kandungan senyawa kimia golongan flavonoid dan tanin. Seperti yang diketahui, flavonoid berperan sebagai antioksidan dalam tubuh yang dapat mencegah tumbuhnya kanker. "Beberapa kanker yang terbukti bisa sembuh antara lain kanker payudara, leher rahim dan usus besar serta paru-paru. Tetapi, ada juga yang gagal seperti kanker di tenggorokan dan rongga mulut," jelas Ahkam.

Sedangkan senyawa lainnya, tanin, dikenal sebagai senyawa antringen yang dapat mengikat dan mengendapkan protein yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya tanin digunakan untuk menghentikan gangguan pencernaan berupa diare, pendarahan pada bagian pencernaan dan juga wasir.

Bukan dua senyawa utama itu saja yang ditemukan Ahkam. Ia juga mendapatkan berbagai senyawa dan mineral penting lainnya (Baca: Senyawa dan Mineral Penting dalam Sarang Semut papua ). Semua mineral itu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, kalsium sangat baik untuk tulang dan kinerja jantung, implus saraf dan proses pembekuan darah.Toto Buntaro, seorang terapis herba, dalam situs eramuslim menuturkan, tanaman ini dapat digunakan untuk membantu gangguan jantung bocor. Kemampuan itu karena sarang semut papua sangat kaya akan mineral. Terutama mineral kalsium dan natrium yang berperan memperbaiki kerja jantung dan impuls saraf, juga jantung koroner, nyeri dada dan radang paru-paru akut. Namun, bagi Anda penderita diabetes dianjurkan tidak mengonsumsinya karena kandungan gula di dalamnya sangat tinggi.

Saat ini khasiatnya dapat diperoleh dalam bentuk kemasan tablet. Tak semua sarang semut papua yang dipasarkan telah teruji secara klinis. "Jika Anda membeli, perhatikan tulisan di kemasannya. Jika tertulis spesies yang digunakan adalah Myrmecodia pendans maka bisa dikonsumsi," jelas Ahkam yang sudah menjalankan penelitian ini selama dua tahun dan akan terus bergulir.

Waspada jika Anda membelinya di pasar tradisional. Kebanyakan yang dijual adalah sarang semut papua dari jenis yang bukan ditemukan di Wamena. Kalaupun jenis itu telah teruji secara tradisional, namun belum tentu secara klinis. "Sehingga belum diketahui efek samping, efek jangka panjang, dan kandungannya," ujar Ahkam. Cara memproduksinya pun kebanyakan tak higienis. Kepopuleran sarang semut papua membuat orang berlomba menjualnya. Mereka ambil sembarang sarang semut papua yang ada di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Lalu dikeringkan dan ditumbuk halus hingga menjadi bubuk yang dikemas dalam bentuk pil. "Jadi khasiatnya tidak terjamin. Anda jangan mengonsumsi sarang semut papua yang belum jelas itu karena berbahaya," kata
Ahkam.
untuk pemesanan SILAHKAN KLIK 

0 komentar:

Posting Komentar

Comenya dong boss !!!!