Powered By Blogger

Jumat, 30 Maret 2012

Jus manggis sebagai Antiseptik


Jus manggis sebagai  yang paling penting dalam tubuh yang mampu memulihkan sel-sel dalam tubuh yang sudah mati kemudian meregenerasi sel tersebut hingga tercipta sel baru
ANTISEPTIK adalah bahan yang mengurangi atau menghentikan pertumbuhan jasad renik yang menimbulkan penyakit. Antiseptik yang di gunakan pertama kali adalah asam karbol. Joseph Listere (1827-1912) menggunakan asam karbol dalam pembedahan untuk pembersihan tangannya sendiri, peralatan, serta kulit pasien. Tindakan ini membebaskan luka bekas pembedahan dari bahaya infeksi. Sebelumnya banyak pasien meninggal setelah pembedahan karena infeksi pada luka bekas sayatan. Kini, dalam pembedahan digunakan alat penyuci hama dan obat disinfektan. Upaya ini jauh lebih ampuh daripada penggunaan antiseptik biasa karena dapat membunuh semua bibit penyakit. Antiseptik masih digunakan di rumah tangga dan rumah sakit untuk membersihkan luka teriris atau tergores. Antiseptik juga merupakan salah satu cairan yang bermanfaat sekaligus berbahaya. Antiseptik digunakan dalam setiap pahan pembersih dengan maksud membantu melindungi anak-anak dan keluarga dari infeksi kuman. Tetapi, jka penggunaannya salam maka dapat menimbulkan iritasi dan alergi.

                Dengan perkembangan zaman, manusia pun makin sadar dan perduli terhadap kesehatannya. Makhluk hidup yang berukuran superkecil dan dikenal dengan sebutan jasad renik ini bias berupa bakteri, kapang atau jamur dan protozoa. Jadi yang disebut bibit penyakit itu sendiri sebenarnya bermacam-macam. Zat antiseptik bekerja sebatas menghambat atau mencegah pertumbuhan kuman penyakit. Bukan berarti produk yang mengandung antiseptik lantas secara otomatis mampu mematikan semua kuman yang ada. Setiap kuman akan hidup jika mendapati media yang cocok dan takan mampu bertahan hidup. Supaya kuman-kuman bias lenyap dibutuhkan zat antibiotik tertentu. Artinya, kandungan antiseptik tak sepenuhnya mampu melenyapkan kuman. Melainkan semata-mata membantu tampilan kulit, lantai ataupun perkakas lainnya lebih bersih. Keadaan bersih inilah yang tentunya membuat kuman pun enggan hinggap, apalagi  menetap. Jadi persoalan apakah kuman yang terlanjur menempel di kulit, mulut, lantai atau benda lainnya bias dienyahkan atau tidak, tergantung dari kebersihan media tersebut. Kandungan zat antiseptik di masing-masing produk pastilah berbeda-beda karena bahan dasar setiap produk tentu berlainan pula. Ada yang berbahan dasar air., zat padat, ataupun minyak. Belum lagi kesesuaian dengan fungsinya, misalnya sabun mandi yang ditunjuk untuk membersihkan kulit tubuh tentu mesti dibedakan dengan kandungan antiseptik pada sabun cuci piring. Untuk kulit tubuh, contohnya, masih harus memperhatikan kesesuaian dengan pH kulit. Setiap produsen pastilah sudah mempertimbangkan masak-masak soal keamanan dan manfaat maksimal produknya yang bisa diperoleh konsumen.
Untuk keamanan dan kesehatan tubuh kita tidak ada salanya kita mengkonsumsi Jus manggis dari xamthone-plus untuk kesehatan kita baik luar maupun dalam

0 komentar:

Posting Komentar

Comenya dong boss !!!!